Kota Malang
Polisi Antisipasi Konflik Seputaran Stasiun Kota Baru
# Pertemukan PT KAI dan Pemilik Bangunan
Kota Malang, Memo X–Untuk menghindari konflik antara PT KAI (Persero) Daop 8 Surabaya dengan para pedagang/pemilik bangunan utara Stasiun Kota Baru Malang Jl Trunojoyo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, pihak Polres Malang Kota, Selasa (31/10/2017) sekitar pukul 09.00, mengundang kedua belah pihak untuk mediasi di Mapolres Malang Kota.
Usai pertemuan itu, Kapolres Malang Kota AKBP Dr Hoiruddin Hasibuan SH MH, mengatakan bahwa mediasi ini dilakukan untuk menghindari konflik yang terjadi. “Diawali rencana pembongkaran bangunan Utara Stasiun Kota Baru oleh PT KAI. Kami mendengar ada perlawanan tidak setuju. Ada 8 bangunan yang rencana kana dikosongkan. Lebih bagus dikomunikasikan dulu supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Hari ini kita laksanakan musyawarah mufakat. Saat ini belum ada kesimpulan,” ujar AKBP Hoiruddin
Tentunya banyak hal yang harus di diskusikan supaya permasalahn ini tidak semakin memanas. “Kalau mau di relokasi, harus ada tempatnya dimana. Banyak yang harus di diskusikan. PT KAI tadi juga sudah menunjukan sertifikat hak pakai tanah tersebut. Mereka kita undang ini untuk menghindari konflik. Jangan sampai nanti PT KAI tetap memaksakan pengosongan dan ada perlawanan dari pedagang. Kita lakukan diskusi ini biar ada solusinya,” ujar AKBP Hoiruddin.
Sementara itu MS Alhaidary SH MH, ketua paguyuban penyewa lahan Jl Trunojoyo sebelah utara stasiun Kota Baru Malang, saat ditemui Memo X usai mediasi tersebut mengatakan bahwa pemilik hak pakai tanah belum tentu sebagai pemilik bangunan di atasnya.
“Meskipun PT KAI bisa menunjukan hak pakai atas tanah ini tidak berarti dia bisa serta merta merusak bangunan di atasnya. Dalam forum tadi sudah saya sampaikan bahwa hukum agraria itu sumbernya hukum adat. Hukum adat menganut azas horizontal schieding artinya pemegang hak atas tanah atau pemilik hak atas tanah belum tentu pemilik bangunan di atasnya. Sesuai pasal 4 ayat 2 UU pokok Agraria no 5 Tahun 1960. Jadi hak atas tanah itu adalah hak sebidang tanah tidak menyangkut yang diatas maupun yang dibawah tanah itu. Contohnya sekarang bangunan ini milik para penyewa ada IMB nya,” ujar MS Alhaidary.
Meskipun tidak ada titik temu, namun pihaknya menyambut baik maksud Polres Malang Kota. “Kita menyambut baik inisiatif polisi. Kami memang sebelumnya sempat mengajukan surat ke Kapolresta, Walikota Malang, Ketua DPR isinya meminta perlindungan hukum karena PT KAI berungkali mengirim surat membongkar paksa. Kita kuatir ada benturan fisik. Tadi Belum ada jalan keluar. Tadi dari PT KAI nawarkan rekolasi tapi belum tahu dimana ada lokasi untuk memindah orang-orang. Itupun orang-orang disini belum tentu mau direlokasi,” ujar MS Alhaidary.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, para pedagang pemilik bangunan di sebelah utara Stasiun Kota Baru Malang Jl Trunojoyo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, terus melakukan perlawanan terhadap PT KAI (Persero) Daop 8 Surabaya. Para pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Penyewa Lahan Jalan Trunojoyo Sebelah Utara Stasiun Kota Baru Malang, bakal terus melakukan perlawanan dan menolak penggusuran yang rencananya bakal dilakukan oleh PT KAI di bulan Oktober 2017 ini.
Para pedagang yang sudah menyewa lahan selama puluhan tahun ini bakal terus mempertahankan tempat usahanya dari rencana penggusuran. Bahkan para pedagang yang tergabung dalam paguyupan ini sudah melayangkan Somasi kepada PT KAI (Persero) Daop 8 Surabaya pada Jumat (13/10/2017) siang.
Dalam surat somasi itu memperingatkan kepada PT KAI untuk tidak melanjutkan rencana pembongkaran bangunan-bangunan milik para pedagang. Hal itu dikarenakan bangunan-bangunan tersebut adalah milik para penyewa dan dibangun atas dasar hubungan sewa menyewa dengan PT KAI yang dulunya bernama PJKA atau Perumka. Tentunya dengan adanya pembongkaran paksa, para pedagang akan mengalami kerugiaan materiil dan immaterial.
Sementara itu Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Gatut Sutiyatmoko, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pembongkaran pada Oktober 2017 ini. “Rencananya akan kami bongkar pada bulan ini. Tahap awal akan kami tertibkan dari Stasiun Kota Baru Malang sampai di area cucian mobil. Rencananya akan kami bongkar untuk memperluas lahan parkir,” ujar Gatut. (gie/jun)
Hukum & Kriminal
Miris, Oknum Pelajar Malang Bawa Pisau, Roti Kalung, Gir

Memontum, Kota Malang – Ternyata yang membuat para pelajar yang berkumpul di sekitaran Jl Trunojoyo dan Jl Kertanegara, Kecamatan Klojen, Kota Malang pada Kamis (26/9/2019) pukul 16.00, setelah mereka membaca pesan berantai “broadcast” tentang ajakan untuk berdemo.
Oleh karena itu para pelajar yang mayoritas dari Kabupaten Malang dan sebagian dari Kota Malang ini berkumpul di depan Stasiun Kota Baru.
Awalnya petugas Polres Malang Kota hanya memberikan pembinaan dan meminta mereka untuk pulang. Namun sekitar pukul 16.00, para pelajar semakin banyak berdatangan dan dalam jumlah besar.
Petugas semakin tegas melakukan razia. Ironisnya beberapa diantara mereka ada yang membawa sajam berupa pisau bergerigi, gear, roti kalung dan juga ada yang membawa rantai.
Petugas akhirnya.mengamankan mereka dari beberapa lokasi. Jumlahnya cukup banyak dan masih terus di data. Dari data awal yang diperoleh Memontum, jumlah yang diamankan mencapai 108 anak.
Mereka kemudian dibawa ke Mapolres Malang Kota untuk mendapatkan pembinaan. Orang tua mereka dipanggil satu persatu untuk datang ke Polres Malang Kota.
Kapolres MalangnKota AKBP Dony Alexander SIK MH, para pelajar ini datang karena mendapat informasi broadcast yang tersebar di WhatsApp.
“Gril Pelajar Bersatu. Disana ada Broadcast yang m3ngajak adik-adik sekolah menangah atas untuk berkumpul di depan Stasiun. Dari sinilah kami mengecek wilayab dan ternyata benar mereka datang karena ajakan dari pesan broadcast tersebut,” ujar AKBP Dony.
Para pelajar ini datang dari berbagai daerah diantaranya Singosari, Turen, Bululawang dan beberapa daerah lainnya di Kabupaten Malang. Sebagian juga ada yang datang dari Kota Malang.
“Mereka mengikuti ajakan di broadcast itu. Diantaranya ada yang bawa Sajam, Gear dan juga Pil Koplo. Tadi kami bersama Pak Dandim Kota Malang memberikan nasehat kepada adik-adik ini agar tidak salah kaprah dan tidak dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” ujar AKBP Dony.
Pihaknya saat ini masih melakukan pencarian orang yang telah menyebar bradcast tersebut.
Baca : Boncengan 3 Bawa Ruyung 6 ABG Diamankan Petugas
“Adik-adik ini tidak tahu tujuannya apa hanya mengikuti ajakan dari broadcast. Tim kami masih menelusuri siapakah otak yang mengajak anak-anak ini untuk bolos sekolah atau pulang sekolah untuk berkumpul di Kota Malang dan akan melakukan hal-hal yang merugikan keamanan di Kota Malang,” ujar AKBP Dony.
Orang tua dari para pelajar ini mulai terlihat berdatangan di Kota Malang sekitar pukul.18.00. Mereka datang untuk melakukan penjemputan anak-anaknya di Mapolres Malang Kota.
“Kami akan kembalikan ke orang tuanya masing-masing. Tencananya besik juga kita akan bertemu dentan para Kepala Sekolah di Kota Malang,” ujar AKBP Dony. (gie/oso)
Hukum & Kriminal
Boncengan 3 Bawa Ruyung 6 ABG Diamankan Petugas

Memontum, Kota Malang – Petugas gabungan Polres Malang Kota melakukan sejumlah razia di sekitaran Jl Trunojoyo- Jl Kertanegara dan Jl Majapahit, dan sekitaran bundaran Tugu Kota Malang. Dikarenakan terlihat banyak anak-anak setingkat SMA yang bergerombol dan berdatangan di sekitaran Jl Kertanegara, pada Kamis (26/9/2019) pukul 15.00.
Petugas merazia sajam dikuatirkan adanya penysup provokasi saat terjadinya demo di depan Kantor DPRD Kota Malang yang informasinya bakal terjadi pada Kamis sore. Saat petugas sedang berkeliling nampak 6 ABG (Anak Baru Gede) mengendarai 2 motor yang masing-masing boncengan 3 tanpa memakai helm menuju area sekitaran Gedung DPRD.
Karena melanggar lalu lintas, petugas segera menghentikan laju motor Yamaha Vaga dan GL Max tersebut di Jl Kertanegara. Saat dilakukan pengeledahan, salah satunya yakni betinisial Ml (16) warga Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, kedapatan membawa sebuah tuyung yang di selipkan di pinggangnya.
Terang saja ruyung tersebut segera diamankan petugas. Mereka mengaku berangkat dari Turen dan Bululwang , Kabupaten Malang, untuk kumpul-kumpul di Jl Kertanegara.
“Ruyung ini tidak untuk demo, tapi untuk latihan silat,” ujar Ml.
Ke 6 ABG ini tampak berbelit-belit tidak jelas tujuannya hingga segera saja ditilang karena melanggar lalu lintas boncengan tiga tanpa helm. Setelah mendapat sanksi tilang, ke enam anak itu diminta oleh petugas untuk pulang.
Sementara itu disekitaran Jl Trunojoyo, petugas mendapati beberapa pelajar setingkat SMA membawa beberapa poster. “Kami datang dari Singosari. Kami kesini katanya ada demo,” ujar salah satu anak, sebelum diimbau oleh petugas untuk pulang. (gie/oso)
Hukum & Kriminal
Mahasiswi UB Bikin Laporan Perkosaan Palsu, Sakit Hati, Ingin Jebloskan Teman ke Penjara

Memontum Kota Malang – Kasus perkosaan yang dilaporkan oleh RN (18) mahasiswi UB asal Kebayoran Lama, Jakarta, pada 29 Agustus 2019 siang, ternyata palsu. Hal itu disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Malang Kota AKP Komang Arya Wiguna SH SIK pada Rabu (25/9/2019) pukul 16.30.
AKP Komang menjelaskan bahwa hasil dari penjelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi, diketahui kalau laporan RN palsu. Motifnya karena AL (20) kekasih dari RN, sakit hati kepada BE (22), teman kampusnya yang menjadi terlapor dalam kasus ini. AL awalnya menuduh RN ada cinta segitiga yakni memiliki hubungan dengan BE. . Membuktikan kesetiaanya, AL menyuruh RN, kekasihnya membuat laporan palsu kasus perkosaan untuk menjebloskan BE ke penjara.
“Laporan itu kami dalami. Dari penyelidikan dan keterangan saksi-saksi bahwa BE, selaku terlapor, saat kejadian sedang mengikuti perkuliahan. Ada ketidaksamaan dalam laporan ini. Ternyata laporan perkosaan itu tidak benar. Laporan palsu itu atas permintaan AL, pacar pelapor. Dia disuruh memberikan keterangan palsu. Motifnya karena AL merasa tidak suka dengan BE. Pelapor juga membenarkan kalau ternyata laporannya adalah palsu,” ujar AKP Komang.
Selama 3 minggu, petugas Polres Malang Kota terus melakukan penyelidikan hingga menemukan kebenaran bahwa laporan perkosaan itu adalah palsu. Tentunya memberikan laporan palsu ada sanksi pidananya. Yakni Pasal 242 ayat 1KUHP dengan ancaman penjara selama 7 tahun.
” Kalau membuat laporan palsu ada konsekuensinya sudah fiatir Pasal 242 ayat 1 KUHP ancamannya 7 tahun penjara. Selain itu kalau ada yang dirugikan dan keberatan dengan laporan palsu ini, bisa melapor. Kami masih melakukan pendalaman untuk menentukan tersangkanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Petugas Polres Malang Kota hingga Senin (23/9/2019) siang, masih terus melalukan penyelidikan terkait laporan kasus pemerkosaan yang dialami oleh seorang mahasiswi yakni RN (18) , warga asal Kebayoran Lama. RN melapor kan kasus perkosaan yang dialaminya pada 29 Agustus 2019 pukul 13.30 di parkiran Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Saat itu Bunga mengaku diperkosa di dalam mobilnya oleh BE (22), teman kampusnya.
Baca : Dipaksa Hohohihe di Dalam Mobil di Parkiran Kampus, Mahasiswi UB Lapor ke Polisi
Informasi Memontum, bahwa RN sudah mengenal BE yang tak lain adalah pacar temannya. Dalam laporannya RN memyebut bahwa sebelum kejadian dia berada di dalam mobilnya sambil bermain ponsel sambil menunggu pacarnya yang sedang kukiah.
Tiba-tiba kaca mobilnya ketuk oleh BE meminta RN untuk membuka pintu. Karena tidak ada firasat buruk, RN membuka pintu dan keluar dari dalam mobil. Saat itulah BE masuk ke dalam mobil milik RN.
Diwaktu yang hampir bersamaan, RN ditarik masuk ke dalam mobil dan semua pintu dan kaca jendela ditutup rapat. Saat itulah kemudian terjadi pemerkosaan terhadap RN. Karena tidak menerimakan dengan adanya kejadian itu, pada sore harinya, RN langsung melapor ke Polres Malang Kota. Petugas Polres Malang Kota masih terus mendalami laporan ini termasuk memerikaa sejumlah saksi.
Kapolres Malang Kota AKBP Dony Alexander SIK MH saat dikonfirmasi Memontum.com pada Sabtu (21/9/2019) siang, membenarkan adanya laporan itu.
” Proses penyelidikan sudah sesuai prosedural. Akan kami sampaikan pada Selasa (24/9/2019) saat kita laksanakan rilis,” ujar AKBP Dony. (gie/yan)
-
Hukum & Kriminal3 tahun
Pulang dari Luar Negeri, Wanita Dampit Terbunuh
-
Blitar5 tahun
Dar Der Dor..!2 Curanmor Masjid Al Mubarok Terkapar, Seorang Ampun-ampun
-
Sidoarjo4 tahun
Kepergok Motor Ngerem Ndadak, Terios Warga Malang Nyemplung Sungai
-
Sidoarjo4 tahun
2 Pemilik Kabur, Bea Cukai Juanda Sita Baby Lobster Rp 17,3 Miliar
-
Hukum & Kriminal3 tahun
Suliani Korban Pembunuhan Dampit Sempat Duel Lawan Pembunuh
-
Sidoarjo5 tahun
Warga Sepande Blokir Akses Perbelanjaan Greensmart di Safira Garden
-
Jember5 tahun
Heboh..! Anak Buaya Muncul di Κreongan Lor Patrang, Warga Waspada Induknya
-
Hukum & Kriminal5 tahun
Pengen Keren, Pemuda dan Gadis Desa Bergaya Tak Etis di Karnaval Budaya Pamotan-Dampit