Kediri
Pasangan Pengantin Ditelantarkan 3 Jam di KUA, Resepsi Pengantin Bubar
Diterbitkan
2 tahun yang lalu||
oleh
memontum
Memontum Kediri – Karena arogansi naib (juru nikah) di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri, mengakibatkan resepsi pernikahan bubar berantakan.
Nasib sial itu dialami pasangan pengantin Moh. Koyum dan Riska Fitriana warga Dusun Sumber dandang Desa Keniten Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri, karena prosesi pernikahan di kantor KUA pada Senin (27/8/2018) diterlantarkan hingga 3 jam, resepsi temu kemanten yang sudah direncanakan berantakan karena tamu undangan pada pulang.
Sugianto (50) orang tua pengantin merasa kecewa dan sakit hati, karena resepsi pernikahan yang rencana dilaksanakan pukul 10.00 Wib, tetapi pengantinya ditelantarkan baru dinikahkan pada jam 11.30.Wib. ” Keluarga saya sangat kecewa mas, kita sudah rencanakan temu pengantin jam 10, ternyata pengantinnya baru dijabi jam 11.30, akhirnya berantakan, semua tamu undangan pada pulang, ” kata Gianto dengan nada jengkel.
Padahal, lanjut Gianto, pasangan temanten sudah siap di KUA Mojo sekitar pukul 08.00 Wib. tetapi Aminudin, Sag Selaku Naib yang bertugas menikahkan anaknya Gianto malah sudah pergi menikahkan pengantin yang di luar kantor KUA.” Terusterang disini saya mencium aroma gratifikasi, karena pengantin yang menikah di KUA kan gratis, sedangenikahkan dengan mengundang Naib datang ke rumah ada transpotnya. Padahal sesuai dengan peraturan, Naib harus mendahulukan menikahkan pengantin yang datang di kantor KUA, ” lanjutnya.
Kontraktor jasa kontruksi ini sangat kecewa dengan pelayanan KUA Mojo, mestinya calon kemanten yang datang dikantor harus didahulukan sebab ini masih jam kerja apalagi petugas sudah dibayar oleh Negara. ” Tapi mengapa kami harus ditelantarkan, dan petugas malah mendahulukan pernikahan yang berada diluar kantor, dengan alasan mereka dibayar ini sungguh ironis,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala KUA Mojo Aminudin, SAg ketika dikonfirmasi mengatakan, memang pas jam 8.00 Wib, ia sudah menikahkan penganten diluar kantor KUA. ” Memang jadwal kita hari itu memang padat, sehingga mulai jam 8 pagi saya sudah keluar kantor,” katanya.
Namun aminudin mengaku, memang untuk wilayah Kecamatan Mojo masih kekurangan petugas, karena hingga saat ini di KUA Mojo hanya ada 2 petugas. Menurutnya dalam setiap tahun di Kecamatan Mojo tercatat 670 calon pengantin. (aji)
Hukum & Kriminal
Diduga Produksi Kosmetik Ilegal, Warga Ngronggo Diperiksa Polisi
Diterbitkan
1 tahun yang lalu||
18 September 2019oleh
memontum
Memontum Kediri – Saat ini jajaran Polsek Kota Kediri masih terus mendalami dugaan produsen kosmetik ilegal, dirumah kos Jalan Karanganyar RT 06/RW 01 Kelurahan Ngronggo Kota Kediri kemarin.
Polisi tengah melakukan pemeriksaan terhadap Risalia Wulandari (28) pengelola kos dan salah seorang sebagai pekerja peodusen kosmetik.
Kapolsek Kediri Kota, Kompol Suyitno mengatakan, petugas masih terus mendalami dan malukan pemeriksaan lebih lanjut terkait kasus temuan bahan-bahan ynag diduga untuk pembuatan kosmetik di rumah kos Kelurahan Ngronggo. ” Petugas harus memperhatikan semua aspek dan prosedur hukum yang berlaku, ” katanya.Rabu (18/9/2019)
Kapolsek mengatakan, dalam menangani kasus ini tidak mau gegabah, dan tidak bisa langsung menentukan siapa pelaku atau tersangkanya. “Karena kasus ini termasuk pidana khusus, rencananya akan kami limpahkan ke Satreskrim Polresta Kediri. Semoga dalam waktu dekat dapat segera dilimpahkan, ” tegasnya.
Meski saat petugas gabungan dari Polsek Kediri Kota dan Satpol PP Kota Kediri melakukan pemeriksaan dilokasi tersebut, suami Risalia yang diduga pemilik bahan bahan kosmetik tersebut tidak ada di tempat. Namun, petugas Polsek Kediri Kota tetap membawa beberapa botol kemasan kosmetik dijadikan barang bukti untuk proses hukum lebih lanjut.
Berdasarkan informasi, informasi, Risalia memang mengetahui suaminya memesan beberapa bahan dan disimpan di bagian selatan tempat kos.
Bahkan, Risalia mengaku sering melihat aktivitas suaminya itu, saat melakukan pengolahan dan pengemasan bahan-bahan yang dipesan.
Dari hasil pemeriksaan, bahan bahan yang ditemukan ditempat kos tersebut diolah atau diracik menjadi sabun, sampo, krim, dan kosmetik lainnya. (mid/aji/yan)
Hukum & Kriminal
Dukun Cabul Tiga Kali Sikat Anak TK
Diterbitkan
1 tahun yang lalu||
13 September 2019oleh
memontum
Memontum Kediri – Bejat, mungkin kata itulah yang pantas disebutkan pada Kambali (55) warga Dusun Ringinbagus Desa Manggis Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri ini.
Karena Kambali yang merupakan dukun dan tokoh spiritual dalam bidang ilmu Kejawen iti tega mencabuli Bulan (5) anak pasangan suami istri, Sun (35) dan Is (28) yang masih duduk di bangku sekolah TK hingga tiga kali.
Dengan menahan rasa sedih dan duka Sun dan Is mengaku telah melaporkan musibah tragis yang dialami anak bungsunya ke Polsek Puncu kemudian dilimpahkan ke Polres Kediri pada Kamis (12/9’2019) siang.
Mereka mengaku jika anak perempuannya masih duduk di bangku TK Nol Kecil ini, menjadi korban pencabulan dilakukan Kambali (55) tetangganya.
“Saya minta pelaku bertanggung jawab atas perbuatannya karena ini dilakukan lebih dari sekali dan korbannya telah dua anak kecil,” terang Sun.
Menurut keterangan kedua orangtua korban, kejadian pertama diperkirakan pada 26 Agustus dan berlanjut hingga ketiga kali pada Kamis kemarin. Saat itu korban sebut saja Bulan (5) pulang dari sekolah, bermain di teras rumahnya didatangi pelaku. “Saat kejadian saya dan ibunya sedang bekerja, tahunya sore sepulang kerja,” jelasnya.
Setelah mengajak ngobrol dengan korban, pelaku kemudian menelanjangi dan memasukkan kelaminnya ke kemaluan korban.
Rak (80) kakek korban sebenarnya tahu kejadian ini, namun usia renta tidak mampu berbuat apapun. “Dari kejadian ini, kemudian bapak saya dan anak saya, kami tanyai, mereka mengaku kejadian ini telah tiga kali,” jelas bapak 4 anak yang sehari-hari bekerja dipeternakan bebek ini.
Ironisnya, oknum perangkat desa dan oknum Ketua RT justru berniat menghalangi agar kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. “Setelah saya dapat pengakuan ini, anak saya bawa ke Puskesmas Puncu. Ditemukan cairan putih seperti lendir kemudian saya lapor ke Polsek Puncu,” terangnya.
Sepulang laporan, di rumah sudah ada pihak keluarga pelaku didampingi Suk, Ketua RT, meminta saya agar kasus ini tidak usah dibuat rame dan berapa minta ganti ruginya. ” Tentu saja saya kaget, seperti saya menjual masa depan anak saya,” jelasnya.
Kapolsek Puncu AKP Yusuf membenarkan atas kejadian ini, dan kasusnya kini ditangani Polres Kediri. “Kejadian tersebut benar telah Seminggu lalu dan kasusnya kini ditangani PPA Polres Kediri,” jelas Kapolsek Puncu. (im/yan)
Hukum & Kriminal
Gak Punya Kerjaan, Dua Pengangguran Edarkan Pil Koplo
Diterbitkan
1 tahun yang lalu||
9 September 2019oleh
memontum
Memontum Kediri – Dua orang pemuda pengangguran, Maldan Andrea (18) dan Andika Nur Wahyu (20) keduanya warga Desa Semanding dan Pare berhasil ditangkap jajaran Satreskoba Polres Kediri karena mengedarkan pil koplo jenis dobel l.
Kasubbag Humas Polres Kediri Iptu Purnomo mengatakan, awalnya petugas melakukan penangkapan terhadap Andika, yang diamankan saat berada di rumah kos pelaku di Desa Pelem, Kecamatan Pare.
“Awalnya kita mendapatkan informasi adanya peredaran obat keras yang dilakukan oleh tersangka,” ungkapnya Senin (9/9/2019) Purnomo,
Dari penangkapan Andika petugas melakukan pengembangan dan penyidikan mengaku ia beroperasi bersama Maldan sebagai jaringan di atasnya.
Saat itu juga petugas langsung melakukan pengembangan dan melakukan penangkapan terhadap Maldan.
Kepada polisi Maldan mengakui telah mengedar pil dobel l untuk mendapatkan keuntungan. ” Dari hasil penjualan, ia berhasil meraup keuntungan sebesar Rp 50.000 per 100 butir.
Dari penangkapan kedua tersangaka polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 220 butir pil dobel l.
Saat ini keduanya sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polres Kediri. (aji/mid/yan)

Motif Pembunuhan Dampit Terungkap! Tanah Diminta Dijual, Ibu Dihina, Cekik Istri

Suliani Korban Pembunuhan Dampit Sempat Duel Lawan Pembunuh

Pulang dari Luar Negeri, Wanita Dampit Terbunuh

Penganiayaan Siswa SMKM 2 Kota Malang, Sang Motivator Ditangkap di Surabaya

Garong Spesialis Jebol Dinding Rumah Kosong Pakis Ngaku 19 X Aksi

Korban Bangkit Didorong Hidup-Hidup di Sungai Watu Ondo Cangar

Bermotif Dendam, Pernah Diusir, Ditipu Korban Hingga Dikejar Debt Collector

Polrestabes Surabaya Tangkap Pembunuh Bangkit UMC Batu – Surabaya

Viral, Motivator Ngamuk, Tampar Beberapa Siswa SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang

‘Njawil’ Pantat Sambil Senyum di Jalanan Bisa Masuk Bui

Suliani Korban Pembunuhan Dampit Sempat Duel Lawan Pembunuh

Viral, Motivator Ngamuk, Tampar Beberapa Siswa SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang

Kasek SMP Muhammadiyah 2 Jatiroto Lumajang, Pukul Siswa Viral di Medsos

Usai Nikah 2 Hari, Pria Sambigede Dihajar Pemabuk

Rem Truk Blong di Pantura, Seruduk 5 Mobil, Seorang Guru PAUD Tewas

Seret Mahasiswi 2 Meter, Jambret Jalanan Dihajar Massa Terekam Video

Menyamar Jadi Petani eee… Kok Curi Motor

Suami Gerebek Rumah Saat Istri Cumbui PIL

Tebing Gunung Kapur Puger Longsor, Satu Penambang Tertimbun

Hebooh Asap Keluar dari Tanah di Situbondo
Terpopuler
-
Hukum & Kriminal10 bulan yang lalu
Pulang dari Luar Negeri, Wanita Dampit Terbunuh
-
Hukum & Kriminal10 bulan yang lalu
Suliani Korban Pembunuhan Dampit Sempat Duel Lawan Pembunuh
-
Sidoarjo2 tahun yang lalu
2 Pemilik Kabur, Bea Cukai Juanda Sita Baby Lobster Rp 17,3 Miliar
-
Sidoarjo2 tahun yang lalu
Kepergok Motor Ngerem Ndadak, Terios Warga Malang Nyemplung Sungai
-
Sidoarjo2 tahun yang lalu
Warga Sepande Blokir Akses Perbelanjaan Greensmart di Safira Garden
-
Hukum & Kriminal1 tahun yang lalu
Viral, Motivator Ngamuk, Tampar Beberapa Siswa SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang
-
Banyuwangi3 tahun yang lalu
Pemberhentian Perangkat Desa Harus Sesuai Prosedur, Soal Kasun Gunung Krikil
-
Hukum & Kriminal2 tahun yang lalu
Pengen Keren, Pemuda dan Gadis Desa Bergaya Tak Etis di Karnaval Budaya Pamotan-Dampit