Lamongan
Puluhan Korban Longsor Bengawan Solo Ngungsi ke Kerabat dan Tetangga
Diterbitkan
4 tahun yang lalu||
oleh
memontum
Memontum Lamongan – Puluhan warga Desa Keduyung, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan yang rumahnya terdampak longsor Bengawan Solo, untuk sementara harus menupang di keluarga dan tetangga. Camat Laren, Naim mengatakan setidaknya ada 20 orang dari 5 KK yang dimungkinan tidak bisa lagi menempati rumah mereka yang sudah rata dengan tanah, dan ambles terbawa longsor.
“Kelima KK ini untuk sementara tinggal di keluarga atau tetangga,” kata Naim, Selasa (30/10/2018).
Dari 55 KK yang terdampak longsor tersebut, dikatakan Naim satu keluarga sudah dipastikan akan pindah rumah. “Karena sudah membangun rumah baru jauh sebelum peristiwa longsor di bantaran sungai Bengawan Solo,” ujarnya.
Sementara untuk 4 KK lainnnya, Naim mengaku belum mengetahui akan direlokasi kemana dan korban pun belum bisa memastikan kapan dan dimana mereka akan bisa membangun rumahnya kembali.
“Muspika bersama warga baru membersihkan puing-puing rumah dan memungut yang masih bisa dipakai,” terangnya.
Lebih lanjut, Naim mengungkapkan sampai saat ini pihaknya belum memiliki alternatif tempat untuk digunakan sebagai area relokasi. “Untuk lahan relokasi mereka masih harus berkonsultasi dengan pemerintah kabupaten,” ucapnya.
Ia pun menghimbau agar para warga tidak kembali membangun rumah i bantaran Bengawan Solo. “Kami menghimbau warga untuk tidak menempati lahan yang ada di bantaran sungai ini, karena kejadian serupa bisa saja terjadi lagi,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Minggu (28/10/2018) bantaran Bengawan Solo di Desa Keduyung, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan mengalami longsor, akibatnya 5 rumah dan 1 bengkel di wilayah setempat mengalami rusak parah dan sudah tidak bisa ditempati. (ifa/zen/yan)
Baca Juga
-
Bengawan Solo Longsor, Puluhan Warga Lamongan Kehilangan Tempat Tinggal
-
Tebing Gunung Kapur Puger Longsor, Satu Penambang Tertimbun
-
Eko Sunarko : Lereng pegunungan Argopuro Jember Akan ” MURKA ” Jika Hutan Terus Ditebang
-
Angkut Telur, Truk Tertimbun Longsor di Km 16 Trenggalek – Ponorogo
-
Tertimbun Longsor, Pria di Trenggalek Meregang Nyawa
-
Longsor, Jalur Trenggalek – Ponorogo Tutup Total
Hukum & Kriminal
Bengawan Solo Longsor, Puluhan Warga Lamongan Kehilangan Tempat Tinggal
Diterbitkan
4 tahun yang lalu||
22 September 2019oleh
memontum
Memontum Lamongan – Kurang lebih dalam kurun waktu satu minggu, 23 warga di Dusun Gendong, Desa Laren, Kabupaten Lamongan, kehilangan tempat tinggal akibat tergerus erosi longsor bengawan solo.
Data yang diperoleh menyebutkan, bantaran sungai Bengawan Solo yang longsor mengakibatkan sebanyak tujuh rumah yang tidak bisa dijadikan tempat tinggal. Ketujuh rumah yang rusak parah tersebut adalah milik Aisah, Marwan, Mustofa, Kasmadi, Sumartun, Harmaji dan Asma’un.
Selain itu, sebuah mushola juga tidak bisa digunakan. Kini puluhan rumah warga yang lain juga terpaksa harus dibongkar. Demikian ini agar ikut hanyut bersama material tanah saat terjadinya longsor susulan.
Kepala Dusun Gendong, Muntholib mengatakan, longsor yang terjadi di bantaran Sungai Bengawan Solo tersebut hingga kini terus meluas, Semula sepanjang 500 meter menjadi 600 meter dengan kedalaman mencapai 10 meter
“Tidak ada rumah warga yang ikut hanyut saat terjadinya longsor, hanya mengalami kerusak saja. Agar tidak hanyut warga berinisiatif membongkar dan mengevakuasi perabot rumah tangga ketempat yang lebih aman,” katanya. Sabtu (21/9/2019)
Meski begitu, warga dihantui ketakutan dan memutuskan untuk sementara numpang tinggal di rumah kerabat terdekat. “Mereka terpaksa mengungsi di rumah sanak saudara mereka masing-masing, untuk sementara waktu. Sebagian diantaranya membuat rumah semi permanen di tanah desa.”ungkap Muntholib.
Muntholib, menambahkan. Sebagian warga masih bertahan di rumah yang berpotensi longsor susulan, Padahal membahayakan. karena bisa merobohkan tempat tinggal mereka.
Untuk mengantisipasi terjadinya korban jiwa, ratusan warga yang saat ini masih tinggal di lokasi rawan longsor, diminta untuk tetap waspada.
“Ada yang masih tinggal, soalnya kalau pindah tidak tahu kemana,” keluhnya.
Warga hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah dan pihak Bengawan Solo turun tangan membantu korban terdampak longsor. (son/sgg/yan)
Hukum & Kriminal
Jelang Shalat Maghrib, Rumah Mbah Poni Janda Tua Ambruk
Diterbitkan
4 tahun yang lalu||
22 September 2019oleh
memontum
Memontum Lamongan – Nahas menimpa nasip Mbah Poni (85), janda tua warga Dusun Pilang Desa Gedangan Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan. Ketika hendak mengambil air wudhu untuk sholat Maghrib, tiba tiba rumah yang di tempatinya tiba-tiba ambruk. Sabtu (21/9/2019) Sore kemarin.
Mulyadi (60) warga Desa Gedangan kepada awak media mengatakan, awal mulanya kejadian rumah ambruk itu pada waktu sore hari menjelang Maghrib, tidak ada hujan dan angin tahu-tahu rumah milik Mbah Poni ambruk seketika itu rata dengan tanah.
” Rumah itu adalah rumah zaman dahulu yang masih berdindingkan bambu serta beralaskan tanah, belum ada renovasi apapun, sewaktu ambruk kemarin sempat mengenai beliaunya, namun tidak sampai fatal,” ujar Mulyadi, Minggu (22/09/2019).
Dia menjelaskan, Mbah Poni memang tergolong orang miskin janda tua yang tidak mempunyai satupun seorang anak sama sekali, beliuanya setiap hari untuk makan hanya dari belas kasihan warga setempat.
“Atas musibah yang menimpanya, kami beserta warga lainnya menggalang dana untuk kemudian di berikan sebagai rasa kemanusiaan dan ikut prihatin, namun dengan jumlah yang sekedarnya,” tuturnya.
Saat ini, sambung Mulyadi, warga Gedangan dan tetangga terdekat juga ikut gotong royong untuk membantu mendirikan rumah yang ambruk tersebut, namun hanya sebatas tiangnya saja yang bisa kami bantu.
” Untuk atap yang berasal dari genting di mungkinkan sudah tidak bisa di pakai lagi, karena sudah pecah semua, sebagian untuk yang kayu atau bambu (gedek) masih ada yang bisa digunakan,” terangnya.
Dia mengatakan, semestinya Pemerintah Desa Gedangan tanggap akan keadaan Mbah Poni yang selama bertahun-tahun hidup dalam garis kemiskinan, dengan kondisi rumah yang hampir roboh.
” Seharusnya di data dan di ajukan ke Dinas terkait melalui Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) agar di lakukan bedah rumah atau bantuan sejenisnya,” ungkapnya.
Mulyadi menambahkan, Pemerintah Desa Gedangan terkesan cuek dengan keadaaan atau kesenjangan sosial yang menimpa warganya, khususnya bagi kaum dhuafa yang benar-benar layak untuk mendapatkan uluran tangan kita.
Terpisah, Kabid Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Dinas Sosial Kabupaten Lamongan, Subandiyah, saat di konfirmasi melalui WhatsApp, berkaitan dengan musibah rumah ambruk yang menimpa Mbah Poni warga Dusun Pilang Desa Gedangan Kecamatan Sukodadi, belum memberikan tanggapan apapun. WhatsApp sudah di baca namun belum ada balasan dari beliaunya. (son/sgg/yan)
Hukum & Kriminal
Semalam, 4 Rumah di Perumahan di Lamongan Disatroni Maling
Diterbitkan
4 tahun yang lalu||
14 Maret 2019oleh
memontum
Memontum Lamongan – Salah satu perumahan di Lamongan kembali diobok-obok maling. Tak tanggung-tanggung, dalam semalam maling beraksi di empat rumah. Menurut Informasi yang dihimpun menyebutkan, perumahan yang disatroni pencuri adalah Perumnas Sukomulyo Kelurahan Sukomulyo Kecamatan Lamongan. Pelaku berhasil menggondol uang, barang elektronik dan benda pusaka di tiga rumah.
Kapolsek Kota Lamongan, AKP Budi Santoso mengatakan, empat rumah yang jadi sasaran maling itu di antaranya rumah Sugeng di Jalan Bandeng 9. Dia merelakan uang celengan anaknya dan benda pusaka berupa keris dicuri.
Rumah lainnya, kata kapolsek, milik Jamil yang berhasil menggondol uang tunai Rp 6 juta, 2 buah HP dan tas milik Jamil. Dua rumah lainnya adalah rumah Mugito, seorang PNS di lingkungkan Pemkab Lamongan dan membawa kabur laptop dan lainya rumah Khusnul.
“Di rumah Khusnul ini pelaku tidak sampai berhasil membawa barang apapun. Karena terpergok anak pemilik rumah,” jelas Budi.
Salah satu korban, Jamil mengaku, uang sebesar Rp 6 juta yang digondol pencuri sebenarnya uang sekolah yang sedianya akan disetorkan ke sekolah hari ini. Pencuri, kata Jamil, mengacak-acak tas istrinya dan hanya menyisakan amplop dan rincian keuangan sekolah istrinya yang berceceran di lantai rumah bersama sejumlah surat-surat lainnya.
“Pelaku kelihatannya masuk melalui jendela depan setelah berhasil memanjat pagar rumah saya,” ungkap Jamil.
Sementara itu usai menerima laporan warga, polisi langsung mendatangi rumah korban dan melakukan olah TKP di 4 rumah yang menjadi sasaran pelaku. Polisi mengamankan alat bukti berupa sepasang sandal di rumah Jamil.
“Kami menggelar olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi korban,” pungkasnya. (Lai/zen/yan)

Motif Pembunuhan Dampit Terungkap! Tanah Diminta Dijual, Ibu Dihina, Cekik Istri

Suliani Korban Pembunuhan Dampit Sempat Duel Lawan Pembunuh

Pulang dari Luar Negeri, Wanita Dampit Terbunuh

Penganiayaan Siswa SMKM 2 Kota Malang, Sang Motivator Ditangkap di Surabaya

Garong Spesialis Jebol Dinding Rumah Kosong Pakis Ngaku 19 X Aksi

Korban Bangkit Didorong Hidup-Hidup di Sungai Watu Ondo Cangar

Bermotif Dendam, Pernah Diusir, Ditipu Korban Hingga Dikejar Debt Collector

Polrestabes Surabaya Tangkap Pembunuh Bangkit UMC Batu – Surabaya

Viral, Motivator Ngamuk, Tampar Beberapa Siswa SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang

‘Njawil’ Pantat Sambil Senyum di Jalanan Bisa Masuk Bui

Suliani Korban Pembunuhan Dampit Sempat Duel Lawan Pembunuh

Viral, Motivator Ngamuk, Tampar Beberapa Siswa SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang

Kasek SMP Muhammadiyah 2 Jatiroto Lumajang, Pukul Siswa Viral di Medsos

Usai Nikah 2 Hari, Pria Sambigede Dihajar Pemabuk

Rem Truk Blong di Pantura, Seruduk 5 Mobil, Seorang Guru PAUD Tewas

Seret Mahasiswi 2 Meter, Jambret Jalanan Dihajar Massa Terekam Video

Menyamar Jadi Petani eee… Kok Curi Motor

Suami Gerebek Rumah Saat Istri Cumbui PIL

Tebing Gunung Kapur Puger Longsor, Satu Penambang Tertimbun

Hebooh Asap Keluar dari Tanah di Situbondo
Terpopuler
-
Hukum & Kriminal3 tahun yang lalu
Pulang dari Luar Negeri, Wanita Dampit Terbunuh
-
Blitar5 tahun yang lalu
Dar Der Dor..!2 Curanmor Masjid Al Mubarok Terkapar, Seorang Ampun-ampun
-
Sidoarjo4 tahun yang lalu
Kepergok Motor Ngerem Ndadak, Terios Warga Malang Nyemplung Sungai
-
Sidoarjo4 tahun yang lalu
2 Pemilik Kabur, Bea Cukai Juanda Sita Baby Lobster Rp 17,3 Miliar
-
Hukum & Kriminal3 tahun yang lalu
Suliani Korban Pembunuhan Dampit Sempat Duel Lawan Pembunuh
-
Sidoarjo5 tahun yang lalu
Warga Sepande Blokir Akses Perbelanjaan Greensmart di Safira Garden
-
Hukum & Kriminal5 tahun yang lalu
Pengen Keren, Pemuda dan Gadis Desa Bergaya Tak Etis di Karnaval Budaya Pamotan-Dampit
-
Jember5 tahun yang lalu
Heboh..! Anak Buaya Muncul di Κreongan Lor Patrang, Warga Waspada Induknya