Hukum & Kriminal
Dua Bocah Keluhkan Rekrutmen Member, QNet Kota Malang Digrebek
Diterbitkan
4 tahun yang lalu||
oleh
memontum
Memontum Kota Malang – Lokasi perekrutan member QNet di Kota Malang yang berada di kawasan Ruko Soekarno-Hatta Indah, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Selasa (23/7/2019) malam, digrebek petugas Polres Malang Kota. Hal itu terjadi setelah ada curhatan di media sosial dari anak bawah umur berinisial Adr (16) asal Bandung.
Adr jauh-jauh dari Bandung ke Kota Malang dijanjikan pekerjaan. Namun nyatanya setelah di lokasi, dia malah ditawari untuk membeli produk berbentuk piringan seharga Rp 8,2 juta. Bahkan dia merasa gerak geriknya dibatasi hingga merasa disekap.

2 anak bawah umur yang berhasil diselamatkan petugas kepolisian. (ist)
Dalam penggerebekan itu, petugas mengamankan 40 orang. Selain Adr, petugas kepolisian juga menemukan Amd (17) seorang gadis bawah umur asal Kediri. Seperti halnya Adr, Amd juga tertarik dengan lowongan pekerjaan di media sosial yang ditawarkan oleh salah satu member QNet. Yakni dijanjikan bekerja di E-komers dibagian pengetikan.
Petugas kemudian memboyong mereka semua ke Mapolres Malang Kota. Petugas juga melakukan pemeriksaan kepada mereka aatu persatu. Bahkan hingga Rabu (24/7/2019) siang, petugas sudah melakukan pemeriksaan sekitar 20 orang.
” Janjinya pekerjaan dibagian pengetikan perusahaan E-komers. Ternyata setelah ada prenentasi dari mereka, pekerjaan itu tidak sesuai. Saya disuruh membeli varang senilai Rp 8,2 juta. Saya tidak mau karena tidak minat. Sudah 5 hari ini saya disini dan rencananya mau pulang. Pemerjaan yang tidak ditawarkan tidak sesuai, jelas saya kecewa,” ujar Amd di Polres Malang Kota, Rabu siang.
Kasat Reskrim Polres Malang Kota AKP Komang Yogi Arya Wiguna SH, mengatakan bahwa informasi awal adanya penyekapan. ” Info awal ada penyekapan. Saat kami datang ke lokasi ada 30 orang berkimpul rapat evaluasi penjualan suatu produk. Salah satu orang merasa tidak nyaman menginformasikan ke media sosial karena aktifitasnya terus diawasi selama di lokasi,” ujar AKP Komang.
Dalam.pengrebekan itu, pihaknya menemukan 2 anak dibawah imur. ” Kita ambil keterangan semua pihak. Ada 2 anak bawah.umur, Adr berasal dari Bandung dan Amd bersal dari Kediri. Setelah kami lakukan pemeriksaan tidak ada unsur penyekapan. Sebab rapat evaluasi itu pukul 21.00, agendanya selesai dan rencananya pulang ke kos masing-masing. Rata-rata mereka dari luar jawa. Rapat evaluasi penjualan barang yang menurut.mereka barang kesehatan,” ujar AKP Komang.
Menurut AKP Komang, bahwa perekrutan member mereka menyalahi aturan. Karena menawarkan pekerjaan yang tidak sesuai.
” Ke 2 anak bawah umur itu dijanjikan pekerjaan. Namun setelah datang malah disuruh beli produk senilai Rp 8 juta. Darinhasil pemeriksaan, tidak ada pemaksaan, spikis.maupun fisik. Adr dan Amd akan dipulangkan. Kami sudah gelar perkara terkait permasalah ini,” ujar AKP Komang.
Pihaknya juga sudah melakukan pengecekan terkait jenis usaha QNet. “Kita cek ke Dinas Penanaman Modal Kota Malang dan dikoordinasikan dengan pusat. Usaha nya terdaftar, namun cara perekrutannya yang salah. Kalau sejak awal dijanjikan pekerjaan harusnya sesuai. Harus disampaikan sejak awal tehnis bagaimana pekerjaanya. Jangan pas sudah datang malah disuruh beli produk dan pekerjaanya tidak sesuai yang dijanjikan. Bahkan Adr merasa terus diawasi, diikuti saat membuka HP, Chatting dan lain-lain hingga merasa tidak nyaman hingga menginformasikan ke media sosial,” ujar AKP Komang.
Sejauh ini unsur penipuan secara riil belum terpenuhi, sebab beberapa orang yang sudah membeli produk tersebut merasa tidak dirugikan.
” Ada yang sudah menyadari membeli produk itu hingga merasa tidak dirugikan. Produknya seperti kaca berbentuk piringan. Untuk 2 anak bawah umur Adr dan Amd akan kita pulangkan ke rumahnya.masing-masing. Kami masih melakukan pemeriksaan,” ujar AKP Komang. (gie/yan)
Baca Juga
-
Mahasiswi Bunuh Bayi, Pacarnya Ngaku Tak Tahu Aldis Hamil
-
Sindikat Aborsi, Penjual Nasi Goreng Jual Obat Penggugur, Punya 10 Pelanggan Gadis
-
Sindikat Aborsi, Mahasiswi asal Lawang itu, Bunuh Bayinya dengan Kejam
-
Sindikat Penjual Obat Aborsi Diberangus, Mahasiswi di Kota Malang Bunuh Bayi
-
Vokalis Band asal Purwosari Dikeroyok Panitia Konser Lokal di Depan Graha Arjosari
-
Difitnah Kasus Perkosaan, Mahasiswa UB Lapor Polisi
1 Komentar
Tuliskan Komentar Anda
Batalkan balasan
Hukum & Kriminal
Motif Pembunuhan Dampit Terungkap! Tanah Diminta Dijual, Ibu Dihina, Cekik Istri
Diterbitkan
3 tahun yang lalu||
4 April 2020oleh
memontum
Memontum Malang – Jajaran Polres Malang akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan perempuan warga Desa Pamotan, Kecamatan Dampit Kabupaten Malang. Berdasarkan keterangan yang disampaikan Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar dalam konferensi pers pada Sabtu (4/4/2020), pelaku yang diketahui berinisial AW (46) tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah suami korban.
Sementara itu, motif pembunuhan yang menewaskan korban bernama Suliani (44) ini disebabkan pelaku merasa sakit hati, karena korban sering mengeluarkan kata-kata dan kalimat yang kurang baik. Sehingga menyakiti hati pelaku.

Tersangka Agus di Polres Malang. (gim)
“Setelah sekitar 4 jam penyelidikan dan melakukan observasi di wilayah, Polres dapat menemukan pelaku. Motifnya, ada unsur sakit hati. Selama ini berdasarkan pengakuan pelaku, korban banyak bwrkara kurang baik, sehingga menyakiti hati pelaku. Pelaku emosi dan akhirnya melakukan upaya penyiksaan, hingga akhirnya berujung pembunuhan,” ujar Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar.
Berdasarkan kronologi yang disampaikan oleh AKBP Hendri Umar, kejadian tersebut diawali pada Kamis (2/4/2020) sekitar puki 11.30 malam, pelaku dna korban berencana untuk pergi ke daerah Wajak, untuk menyelesaikan beberapa urusannya. Namun di tengah perjalanan, tepatnya di sekitar kebun sengon wilayah Desa Jambangan, Kecamatan Dampit pelaku memberhentikan motornya dan beralasan akan buang air kecil.
“Saat itulah korban dan pelaku turun dari kendaraannya. Pelaku memukul korban di bagian belakang kepalanya dengan potongan kayu yang ia temukan di sekitar lokasi. Korban sempat melakukan perlawanan kepada pelaku. Ada bukti bekas cakaran di dada pelaku,” imbuh AKBP Hendri Umar.
Berdasarkan hasil visum, korban meninggal karena kehabisan nafas lantaran dicekik pelaku.
“Setelah korban tersungkur, pelaku menyeret korban beberapa meter dari lokasi berhentinya tadi. Setelah itu korban dicekik dan disekap menggunakan jaket hingga korban meninggal, dan jaketnya digunakan untuk menutupi jasad si korban. Dari hasil visum, juga ditemukan beberao luka di bagian tubuh korban, dan juga ada pendarahan di rongga dada,” terangnya.
Akibat perbuatannya, pelaku dijerat pasal 338 KUHP, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. Sementara itu, Polres Malang juga akan menggelar rekonstruksi di lokasi tempat kejadian perkara (TKP).
BACA :
- Pulang dari Luar Negeri, Wanita Dampit Terbunuh
- Suliani Korban Pembunuhan Dampit Sempat Duel Lawan Pembunuh
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, pelaku mengaku sakit hati lantaran si korban menghina orang tua pelaku dengan sebutan pelacur. Selain itu, korban juga sering mengeluarkan kata-kata dan kalimat yang tidak pantas. Pelaku pun juga mengaku menyesal atas tindakannya yang menyebabkan istrinya meninggal.
“Saya sakit hati, karena orang tua saya dibilang lonte (pelacur). Selain itu masalah tanah, saya niatnya tanah ini untuk keperluan anak saya. Tapi dia malah minta untuk dijual buat keperluan dia sendiri,” jelas AW di hadapan AKBP Hendri Umar SIK MH, Sabtu (4/4/2020) siang. (gim/oso)
Hukum & Kriminal
Suliani Korban Pembunuhan Dampit Sempat Duel Lawan Pembunuh
Diterbitkan
3 tahun yang lalu||
3 April 2020oleh
memontum
Memontum Malang – Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar SIK MH pastikan korban di Dampit merupakan korban pembunuhan dilihat dari hasil identifikasi forensik di lokasi kejadian. Korban dimungkinkan sempat berduel dengan pelaku.
Ditemui Memontum.com, Hendri menyebut jika ada dua luka di tubuh korban. Yakni luka jeratan di leher korban dan luka benda tajam di kepala korban. “Panjangnya ada 5 cm. Ada luka bekas jeratan juga. Di lokasi ads tanda korban sempat berkelahi,” terang Hendri, Jumat (3/4/2020) sore.

Korban pembunuhan
Menurut Hendri, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi untuk mengecek alibi terkait penemuan jenazah korban. “Benar dia pulang dari Malaysia, 2019 lalu. Kami masih selidiki lebih lanjut,” terang Hendri kepada Memontum.com.
Terpisah dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kasatreskrim Polres Malang, AKP Tiksnarto Handaru Rahutomo mengatakan, saat ini sudah ada beberapa orang dibawa ke Polsek Dampit untuk dimintai keterangan dan dilakukan pemeriksaan. Salah satu yang juga turut diperiksa yakni suamin korban.
“Suami korban sudah ada Polsek Dampit untuk dimintai keterangan,” ujarnya, Jumat (3/4/2020).
Dari pemeriksaan sementara, diketahui terdapat luka sayatan senjata tajam (sajam) di belakang telinga kepala bagian kanan korban.
“Kalau dari luka robekannya itu rapi, itu senjata tajam, dan kepalanya seperti ada luka memar,” imbuh dia.
BACA :
- Motif Pembunuhan Dampit Terungkap! Tanah Diminta Dijual, Ibu Dihina, Cekik Istri
- Pulang dari Luar Negeri, Wanita Dampit Terbunuh
Lebih lanjut ia menjelaskan, berdasarkan laporan yang masuk sementara, korban diketahui keluar terakhir pada Kamis (2/4/2020) malam. Hingga saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan, dimana ada empat tim yang telah dibentuk.
“Hingga saat ini masih dalam penyelidikan, dan kita masih belum dapat konfirmasi barang apa saja yang dibawa. Rumahnya diketahui cukup dari lokasi ditemukannya korban, jadi kayaknya gak mungkin kalau jalan kaki,” pungkasnya. (gim/oso)
Hukum & Kriminal
Pulang dari Luar Negeri, Wanita Dampit Terbunuh
Diterbitkan
3 tahun yang lalu||
3 April 2020oleh
memontum
Memontum Malang – Warga Dampit digegerkan dengan penemuan mayat perempuan Jumat (3/4/2020) pagi. Mayat perempuan yang diketahui bernama Suliani tersebut ditemukan di kebun sengon dan tebu. Tepatnya di wilayah Sumbersari, Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Menurut keterangan yang disampaikan saksi bernama Sumali warga RT 05 RW 01 Sumbersari Desa Jambangan, dirinya menemukan korban tergeletak di bawah pohon pisang di area sekitar kebun sengon pada pukul 06.00.

Evakuasi dan identifikasi jenazah korban. (ist)
Setelah itu Sumali, memberitahukan kejadian tersebut kepada dua saksi lainnya, yakni Ngatini warga Desa Jambangan dan Sukirno selaku Perangkat Dusun (Kamituwo) setempat.
Setelah itu, ketiga saksi tersebut melaporkan hal itu kepada pihak kepolisian dalam hal ini Polsek Dampit dan kepada Kepala Desa. Dugaaan sementara, wanita yang diduga warga Desa Pamotan tersebut diduga menjadi korban pembunuhan.
Sementara itu, Sekretaris Desa Pamotan, Gatot Sudarmanto membenarkan bahwa korban adalah warga Desa Pamotan. Tepatnya yakni warga RT 01/RW 05 Desa Pamotan, Kecamatan Dampit Kabupaten Malang.
BACA :
- Motif Pembunuhan Dampit Terungkap! Tanah Diminta Dijual, Ibu Dihina, Cekik Istri
- Suliani Korban Pembunuhan Dampit Sempat Duel Lawan Pembunuh
“Iya mas betul, korban adalah warga Desa Pamotan, RT 01/RW 05. Dari informasi yang beredar, beberapa bulan yang lalu korban baru pulang dari luar negeri,” ujar Gatot saat dihubungi melalui pesan singkat.
Dari informasi yang dihimpun, korban yang diketahui berusia sekitar 40 tahun ini, jenazahnya ditemukan sekitar 4 km dari rumahnya. Korban yang sehari-hari diketahui berternak puyuh ini mempunyai dua orang anak. “Saat ini jenazahnya masih diotopsi,” pungkas Gatot. (gim/oso)

Motif Pembunuhan Dampit Terungkap! Tanah Diminta Dijual, Ibu Dihina, Cekik Istri

Suliani Korban Pembunuhan Dampit Sempat Duel Lawan Pembunuh

Pulang dari Luar Negeri, Wanita Dampit Terbunuh

Penganiayaan Siswa SMKM 2 Kota Malang, Sang Motivator Ditangkap di Surabaya

Garong Spesialis Jebol Dinding Rumah Kosong Pakis Ngaku 19 X Aksi

Korban Bangkit Didorong Hidup-Hidup di Sungai Watu Ondo Cangar

Bermotif Dendam, Pernah Diusir, Ditipu Korban Hingga Dikejar Debt Collector

Polrestabes Surabaya Tangkap Pembunuh Bangkit UMC Batu – Surabaya

Viral, Motivator Ngamuk, Tampar Beberapa Siswa SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang

‘Njawil’ Pantat Sambil Senyum di Jalanan Bisa Masuk Bui

Suliani Korban Pembunuhan Dampit Sempat Duel Lawan Pembunuh

Viral, Motivator Ngamuk, Tampar Beberapa Siswa SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang

Kasek SMP Muhammadiyah 2 Jatiroto Lumajang, Pukul Siswa Viral di Medsos

Usai Nikah 2 Hari, Pria Sambigede Dihajar Pemabuk

Rem Truk Blong di Pantura, Seruduk 5 Mobil, Seorang Guru PAUD Tewas

Seret Mahasiswi 2 Meter, Jambret Jalanan Dihajar Massa Terekam Video

Menyamar Jadi Petani eee… Kok Curi Motor

Suami Gerebek Rumah Saat Istri Cumbui PIL

Tebing Gunung Kapur Puger Longsor, Satu Penambang Tertimbun

Hebooh Asap Keluar dari Tanah di Situbondo
Terpopuler
-
Hukum & Kriminal3 tahun yang lalu
Pulang dari Luar Negeri, Wanita Dampit Terbunuh
-
Blitar5 tahun yang lalu
Dar Der Dor..!2 Curanmor Masjid Al Mubarok Terkapar, Seorang Ampun-ampun
-
Sidoarjo4 tahun yang lalu
Kepergok Motor Ngerem Ndadak, Terios Warga Malang Nyemplung Sungai
-
Sidoarjo4 tahun yang lalu
2 Pemilik Kabur, Bea Cukai Juanda Sita Baby Lobster Rp 17,3 Miliar
-
Hukum & Kriminal3 tahun yang lalu
Suliani Korban Pembunuhan Dampit Sempat Duel Lawan Pembunuh
-
Sidoarjo5 tahun yang lalu
Warga Sepande Blokir Akses Perbelanjaan Greensmart di Safira Garden
-
Hukum & Kriminal5 tahun yang lalu
Pengen Keren, Pemuda dan Gadis Desa Bergaya Tak Etis di Karnaval Budaya Pamotan-Dampit
-
Jember5 tahun yang lalu
Heboh..! Anak Buaya Muncul di Κreongan Lor Patrang, Warga Waspada Induknya
Pingback: Korban Lowongan Kerja Dipulangkan, Leader QNet Diminta Tidak Membuat Info Loker Menyesatkan di Kota Malang